Assalamualaikum Wr Wbr.
Perbincangan pagi ini dengan
seorang sahabat bertema acak, dari mulai keluarga, cerita masa lalu hingga
pekerjaan yang sedang digeluti. Pertanyaan menggelitik tentu kaitan antara
tugas sekarang dengan back ground
pendidikan yang tentu berseberangan. Wajar
saja pertanyaan itu muncul karena sahabatku ini bekerja sangat sesuai dengan
minat dan jalur julurusan semasa kuliahnya. Dia sekarang menjadi seorang guru
dengan gelar M.Pd dan sedang mengikuti seleksi guru teladan. Sementara dia
keheranan dengan tugasku yang sekarang berkecimpung dalam dunia ekonomi mikro
yang berhubungan dengan teknis perbankan yang jauh berbeda dengan pendidikan
ilmu pemerintahan.
“Itulah indahnya birokrasi bos,
siap ditempatkan dalam jabatan apapun meski tidak sejalan dengan basic pendidikan. Tetapi tentu tidak
hanya bicara dasar pendidikan saja, tetapi ada pertimbangan lain yang lebih
komprehensif dari pimpinan sehingga diamanatkan jabatan tersebut,” sebuah
jawaban diplomatis yang membuat sahabatku ini menganggukkan kepala beberapa
kali meskipun mungkin hati kecilnya masih penasaran atau tidak mengerti.
“Trus gimana tuh triknya sehingga
you bisa survive dan nyaman di amanah jabatan tersebut?” pertanyaan lanjutan
semakin menarik. Diawali senyuman, rangkaian kata selanjutnya meluncur lancar
memenuhi atmosfer rasa penasaran sahabatku dan mengisi pagi ini dengan
perbincangan yang hangat dan menjurus.
“Pertama tentu harus yakin bahwa
ini adalah takdir yang digariskan oleh Allah SWT kepada kita, sebuah kepastian
yang dicatat sejak kita masih dalam kandungan ibunda, tersimpan di lauh mahfuz. Karena kita tidak tahu saja
sehingga seakan menjadi kejutan dalam mengarungi bahtera kehdupan.”
“Kedua tentu harus Fast Learning alias belajar cepat,
pelajari segala hal diawali dengan tugas pokok dan funsi dimana kita memegang
amanah jabatan. Gunakan beraneka cara meraih ilmu pengetahuan yang berserak di
tempat jabatan yang baru. Dekati anak buah, bapak buah juga tukang buah
hehehehe.... juga pejabat sebelumnya
untuk menyerap informasi sebanyak mungkin.”
Sahabatku menyela, “Wahhh jadi
pidato ini mah, ternyata unik juga yach dunia birokrasi. Tapi yang aku cermati
diperlukan juga jiwa seni dan keluwesan
untuk menghadapi kondisi seperti ini. Keren bro!.. tapi aku harus pamit
karena sebentar lagi musti ikutan tahapan seleksi”
“Oke my friend, good luck”
Hasil bincang pagi tersebut
kembali mengingatkan diri bahwa hidup ini adalah belajar, belajar dari segala
kejadian dan keadaan hingga akhir hayat nanti dan jangan lupa bahwa perjalanan
menekuni pekerjaan ini adalah bagian dari ibadah kepada-Nya.
Selamat berbulan april 2016,
ciayyooo.....
Wassalamualaikum Wr Wbr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar