Senin, 14 Desember 2015

Paca RUN

Sumber : www.hangoutindo.com
Sore hari yang mendung gerimis, menemani perjalananku untuk pulang dari tempat bekerja. Yang menyenangkan tentunya karena sang pujaan hati menjemput. Sehingga bisa pulang bersama-sama menembus gerimis yang terus membesar seolah langit menangis membasahi bumi. Di sela senda gurau dan konsentrasi melihat jalan basah serta pekikan klakson kendaraan terutama roda dua, tidak lupa juga melihat berbagai taburan informasi komersial di sepanjang jalan protokol kota kembang. Salah satunya tentang acara Paca Run (dibaca pacaran), yaitu acara lari yang dikemas penuh kebahagiaan alias fun serta banyak hadiah yang ditawarkan plus artis yang ikut acara tersebut serta menghibur para peserta. Kelihatannya menyenangkan, ada perasaan tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut dan terlontar dalam diskusi ringan di sore itu.
Say, kayaknya mau ikutan ah, sambil olahraga juga banyak hadiahnya.” Pasanganku langsung cemberut, terlihat aura ketidaksetujuannya menyeruak di sore itu.

“Tuh namanya juga Paca Run alias pacaran, jadi ikut lari disitu adalah selain perkenalan juga cari pasangan. Trus aku mau dikemanain? Enak aja!!!” kata-kata begitu tajam menghunjam, membuatku terdiam dan terasa hati membeku serta lidah yang kelu. Padahal nggak ada dalam pikiran sejauh itu, Cuma ingin mencoba saja untuk ikut acara lari bersama yang memang sedang nge-trend saat ini. Itu aja, tidak lebih. Tapi daripada perang baratayudha pecah di sore yang mulai mereda ini, hanya sebongkah kalimat yang mewakili, “Iya say, nggak kok tadi sih cuman iseng ajah”
”Nah gitu donk, khan ada akyu” senyumannya kembali mengembang dan semerbak bunga lembayung kembali menyeruak diantara kami. Memberikan oase segar ditemani bau tanah yang menggeliat dalam siraman air hujan. Selanjutnya pembicaraan mengalir membahas aneka rupa, dari mulai melihat seorang ibu yang naik motor tapi helm ditenteng hingga kebijakan nasional yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kembali pada kegiatan tadi yang hampir menyulut pertengkaran yaitu Paca Run, ternyata banyak juga turunan dan naikan dari istilah tersebut yang tentunya berhubungan dengan kata RUN yang berarti lari, diantaranya :
  1. Apakah istilah RUN ini berhubungan dengan kegalauan sehingga menjadi sarana untuk lari run atau lari dari kenyataan? Ataukah memang sebuah fenomena positif dimana olahraga yang sangat mudah dilakukan oleh setiap orang ternyata sekarang digemari oleh berbagai kalangan, sehingga pengemasannya menjadi bentukeven yang menarik, bertabur hadiah serta artis terkenal plus sebagai sarana eksistensi diri dan narsisme? Sehingga pesertanya bahagia bin happy sehingga muncul istilah FUN RUN.
  2. Ada juga acara lari yang nantinya sangat digemari oleh para siswa-siswi pelajar baik sekolah dasar, SLTP, SLTA hingga mahasiswa di perguruan tinggi disaat menjelang ulangan ataupun ujian semesteran dan kebanyakan bekerjasama dengan pengelola bimbingan belajar yang dikemas apik dalam acara BOCO RUN(baca : bocoran);
  3. Acara lari bagi yang lajang, belum dapat pasangan, jomlo ataupun LDR pasti istilahnya kembali ke pembahasan awal, yaitu PACA RUN (baca : pacaran), tapi mungkin aja ada juga yang niat dalam hatinya mengganti pasangan, ini dijamin ikutan acara larinya sembunyi-sembunyi dari pasangannya. Padahal ada juga yang memang hobi lari, sudah punya pasangan yang sah tapi mengijinkan, ya sah sah saja.
  4. Untuk even lari yang mungkin akan diikuti oleh calon pasangan pengantin, terutama pihak calon mempelai pria disponsori oleh wedding organizer adalah HANTA RUN (dibaca : hantaran).
  5. Bagi siapapun yang merasa belum puas dalam menjalani segala macam dinamika hidup serta terus terbayang tentang sesuatu, maka even lari ini sangat cocok untuk diikuti. Dengan rute yang memang misterius ditambah hadiah prestisius hanya saja kadang tidak hanya manusia yang ikut even lari ini, yaitu PENASA RUN (dibaca : penasaran).

…………. Ah sudah ah, kok malah nglantur begini. Lebih baik memanfaatkan sore yang kembali sendu ini untuk berpacaran bersama pasangan ditemani segelas kopi hitam panas serta sepotong kue cubit setengah mateng. Sambil menunggu redanya hujan di kedai kopi dadakan. Indahnya dunia.
Sumber : http://andriekw.com/?p=159 (25/03/15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar