Rabu, 15 Februari 2017

Tugas diawal 2017

sumber anwarizcom
Pergantian tahun 2016 menuju 2017 bagi para pegawai negeri sipil (PNS) di seantero nusantara menyisakan sebuah kondisi H2C (harap-harap cemas), terutama bagi yang memegang amanah jabatan. Karena dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah berimplikasi terhadap perubahan signifikan dari peta jabatan yang ada di pemerintahan daerah, baik level pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Para PNS atau sekarang istilahnya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 harus bersiap dengan perubahan jabatan, atau malah mungkin kehilangan jabatan karena kotak jabatan berkurang sementara ASN yang memiliki jabatan existing lebih banyak jumlahnya. Sementara peraturan mensyaratkan bahwa paling lambat akhir bulan desember 2016 sudah dilakukan pelantikan ASN pada jabatan yang sesuai dengan amanat PP tersebut.

Di lingkungan pemerintah provinsi jawa barat, H2Cnya terjawab tuntas. Diawali pelantikan eselon II dan sebagian kecil eselon III pada tanggal 30 desember 2016 sebanyak 188 orang dan dilanjutkan acara pelantikan besar-besaran pada tanggal 9 Januari 2017 dimana Gubernur Jawa Barat melantik dan mengukuhkan 1.265 orang pejabat eselon III dan IV di halaman gedung sate. Memberi jawaban atas kepastian tentang kegamangan selama ini. Meskipun tentunya ada pihak yang tidak puas dengan amanah jabatan barunya, tetapi sebenarnya kembali kepada individu masing-masing. Makna pelantikan awal tahun itu adalah pengukuhan saja, kecuali beberapa OPD yang memang digabung, dipisah atau malah dihapus tentunya akan berubah amanah jabatan yang diembannya.

Diri ini juga harus segera menyesuaikan, karena tugas baru berbeda dengan sebelumnya, alhamdulillah masih berada di lingkungan gedung sate. Yang menarik adalah tugas ini menggawangi mitra OPD yang termasuk dinas-dinas besar sehingga perlu keseriusan dalam pelaksanaan tugasnya. Yaitu Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Energi Sumber Daya Mineral, Dinas Perhubungan, Dinas Perumahan & pemukiman. Tugasnya sih mengerucut menjadi dua kata saja yaitu fungsi Koordinasi dan fasilitasi, tetapi pas mencoba di dalami ternyata begitu amboooi...  banyak sekali yang harus dilakukan.  Pengertian Koordinasi dan fasilitasi dapat dilihat di ‘Apa itu koordinasi’ dan ‘Memahami Fasilitasi’, klik aja.

Karena mbahnya regulasi pemerintahan daerah adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka tanpa membuang waktu segera membuka halaman demi halaman dan tertegun. Karena rentang kendali pekerjaan sangat menantang. Berawal dari pembagian kewenangan pemerintah hingga rincian pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Prinsipnya mah ada 24 urusan wajib bagi pemerintah daerah (6 urusan wajib yang berhubungan dengan pelayanan dasar dan 18 urusan wajib yang tidak berhubungan dengan pelayanan dasar) serta terdapat 8 buah urusan pilihan bagi pemerintah daerah.

Kaitan dengan tugas sekarang, maka 3 buah urusan pemerintahan yaitu yang berkaitan dengan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar adalah urusan 1) pekerjaan umum & tata ruang, 2) perumahan rakyat dan kawasan pemukiman. Yang berkaitan dengan  urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar adalah urusan perhubungan dan yang menjadi urusan pemerintah pilihan adalah urusan energi sumber daya mineral yang jika dibagi ke dalam sub urusan mencapai 24 sub urusan, lebih lengkapnya klik saja SUB URUSAN TUGAS SEKARANG.

Kenyataannya selain 24 sub urusan tersebut, terdapat juga fungsi koordinasi dan fasilitasi lainnya diantaranya urusan Sanitasi yang masuk urusan kesehatan dan urusan-urusan lainnya. Jadi rumusnya sih jalani dan syukuri saja, lakukan ikhtiar semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai.

memahami Fasilitasi

Domba lagi rapat by gambarbinatangcom
Fasilitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online adalah ‘memberikan fasilitas’ dan ‘Fasilitas’ memiliki arti ‘sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi, kemudahan’ (http://kbbi.web.id/fasilitas). Sementara dari laman www.pusdiklathut.org menjelaskan bahwa fasilitasi berasal dari kata facile, bahasa perancis dan facilis dalam bahasa latin yang artinya mempermudah ( to facilitate = to make easy). Mempermudah adalah membebaskan kesulitan dan hambatan, membuatnya menjadi mudah, mengurangi pekerjaan, membantu.

Ada juga pengertian ahli, yaitu Hunter et all (1993) dalam buku Understanding Facilitation : Theory & Principles yang menjelaskan bahwa fasilitasi adalah tentang proses, bagaimana anda melakukan sesuatu, ketimbang isinya, apa yang anda lakukan. Fasilitator adalah pemandu proses, seseorang yang membuat suatu proses menjadi lebih mudah atau lebih yakin menggunakannya (Facilitation is about process, how you do something, rather than the content, what you do. Facilitator is process guide : someone who make a process easier or more convenient to use).

Dari dua pengertian tersebut dapat dilihat bahwa aktifitas memfasilitasi ini memerlukan keseriusan, niat ikhlas dan tulus tanpa kepentingan pribadi. Yang utama adalah banyak hal bisa selesai dengan lebih mudah, yang tentunya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing.

Pertanyaan penting adalah, mengapa begitu peduli dengan istilah koordinasi dan fasilitasi?... jawabannya tertuang dalam jalinan kata curhat yang berjudul  Menyongsong Tugas Baru.

Apa itu Koordinasi?

riskanoviantswordpress.com
Koordinasi dan fasilitasi, dua buah kata yang memiliki segudang arti. Untuk kata yang pertama yaitu ‘Koordinasi’ maka yang pertama adalah mencari pengertian versi kamus dulu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online, Koordinasi adalah ‘perihal mengatur suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur’ (http://kbbi.web.id/koordinasi).

Setelah itu baru membuka dan mencari pengertian ‘koordinasi’ dari para ahli. Hati-hati dengan pendapat ahli luar negeri karena di dalam negeripun bertebaran para ahli yang memahami tentang hakikat ilmu secara mendalam. Tetapi karena sifat ilmu itu universal maka perbandingan pengertian ahli dari dalam dan luar negeri menjadi penyempurna dalam memahami sebuah istilah.  Yang pertama adalah pendapat dari Sondang P Siagian, M.P.A, Ph.D dalam bukunya Peranan staf dalam manajemen (1978) mengartikan bahwa ‘koordinasi adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam usaha pencapaian tujuan bersama pula. Koordinasi adalah suatu proses yang mengatur agar pembagian kerja dari berbagai orang atau kelompok dapat tersusun menjadi suatu kebutuhan yang terintegrasi dengan cara seefisien mungkin’.

Lalu Dr. Ateng Safrudin, SH dalam bukunya Pengaturan koordinasi Pemerintah di Daerah (1976) menjelaskan bahwa “Koordinasi disini adalah suatu proses rangkaian kegiatan menghubungi, bertujuan menserasikan tiap langkah dan kegiatan dalam organisasi agar tercapai gerak yang cepat untuk mencapai sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan’. Selanjutnya dalam Buku Manajemen edisi ketiga (1986), James A.F Stoner dan Charles Wankel menyebutkan bahwa ‘Coordination is the process of integrating the objectives and activites of the separate units (departments or functional areas) of an organization in order to achieve organizations goals efficiently’.

Masih banyak beberapa pengertian lain dari para ahli, akan tetapi dapat dilihat bahwa para ahli mengerucut dengan makna koordinasi ini adalah suatu proses yang melibatkan beraneka pihak baik secara derajat sejajar, lebih tinggi dan lebih rendah untuk bersatu padu mewujudkan suatu target penyelesaian dan sasaran untuk kepentingan bersama secara efektif dan efisien. Yang pada hakikatnya aktifitas koordinasi ini adalah menyatukan, menyesuaikan, menghubungkan dan menyangkutpautkan. Meskipun tentunya tidak lepas dari berbagai hal yang menjadi permasalahan dalam melaksanakan koordinasi ini yaitu perbedaan dalam sikap dan gaya  bekerja atau disebut dengan istilah “differensiasi”. Meliputi perbedaan terhadap orientasi terhadap sasaran, orientasi waktu, orientasi antar perseorangan dan formalitas struktur.

Beberapa hal yang erat hubungannya dengan koordinasi, tetapi kita coba loncat dulu kepada pengertian kata yang selalu menjadi sahabat karib “koordinasi’ atau malah bisa disebutkan saudara sepupu yang selalu saling melengkapi yaitu istilah ‘fasilitasi’. Penjelasan tentang fasilitasi silahkan klik saja di "Memahami Fasilitasi".



Selasa, 14 Februari 2017

Papatong

sumber Duniabinatangcom
Panon poé karék meleték, ngagupay rasa ngajak ka sakumna mahluk pikeun ngabaladah éndahna dunya. Nyiar rejeki keur bawaeun bekel séwang-séwangan. Dina pucuk eurih ngaréngkol kénéh si Atong, papatong jalu nu kedul kacida. Adi na mah si Apat geus ti janari karalang kuriling, bari hahariringan lagu pupujian.

Teu perlu waktu lila, satolombong rametuk digémbol keur dahareun tilu poé. Nyarapna mah  cukup wé genep rametuk jeung dua siki reungit. Awak séhat da daharna loba gizi katambah leuwih cénghar sabab isuk kénéh geus olahraga. Ngapung kaditu kadieu, jangjang cangker panon awas. Tara geuringan.

Sabalikna jeung si Atong, hudangna téh mun mata poé geus na luhur sirah. Arang langka moro rametuk, tapi sok nyoro tolombong nu geus aya. Boro-boro ngapung jauh, awakna sok gancang leuleus, jangjangna remen ngulapés. Lolobana mah eunteup wé dina eurih atawa dangdaunan séjénna.
Tungtungna dina mangsa manusa moro papatong, si Atong beunang pangheulana. 

Sabtu, 04 Februari 2017

Ulah Rudet

source : pulskcom
Otat jeung Jumsah ngagaya dina juru kapal pesiar. Duanana keur anteng nyobaan gaya pilem ‘Titanic’. Panumpang kapal lianna aya nu ngawangkong, kokojayan, moé manéh, aya ogé nu balakécrakan murak timbel. Nu ngadon nguseup, iwal ti ngecrik dihulag téh da bisi meunang lauk paus. Komo ngurek mah dipahing pisan paur kasetrum ku belut laut.

Hanjakal sakabéh kagiatan kudu eureun sabab sirineu darurat ngahiung, tandaning aya balai. Kabéh ngumpul bari beungeut baringung pinuh kahariwang. Teu lila dina spéker kadéngé Kaptén kapal, “Béwara ka sadaya panumpang nu dipihormat, simkuring saparakanca ménta hampura can bisa nyugemakeun balaréa. Sababna sistem cai bersih dina ieu kapal ruksak, jadi cai nu aya utamana cai nginum kudu ngirit, muga-muga dina 24 jam tiasa leres deui mesinna, Nuhun.”

Otat noél Jumsah, “Naha jadi rudetnya?”

“Sumuhun kang, padahal mah jiga urang wé kantun nyiukan cai laut, nya asin meueusan mah kudu maklum”. Jumsah mairan. Tuluy duanana léléonardodécaprio-an deui.