Rabu, 02 Maret 2016

Kumjebung

Ini hanya ilustrasi yooo.....
Pagi hingga sore tingkat kegalawan meningkat seiring rasa mulas yang dirasakan oleh belahan hati, istri tercinta yang sedang hamil tua. Menghitung jam merenda hari menanti lahirnya si utun inji. Berulang kali diteliti, barangkali ada persiapan batang atau peralatan yang mungkin terlewat.

Disaat mandi sore tak sengaja menatap cermin yang setia bertengger di wastafel kamar mandi. Menatap sesosok wajah yang sudah sangat dikenal, ya emang wajah sendiri, kumaha siiih. Yang bikin tersenyum sendiri adalah hiasan di wajah berupa kumis dan janggut yang bisa tumbuh dan bersambung, semua atas ijin Allah Swt.

Sepuluh bulan lalu dan sebelum sebelumnya wajah di cermin itu sangat kelimis, hampir tidak pernah berjenggot dan berkumis. Karena tiap hari selesai mandi pagi pasti ritualnya ngurud kumis dan jenggot. Tidak suka dg jenggot dan kumis, terasa tidak rapih dan kotor.


Perubahan itu karena sebuah permintaan yang sulit untuk ditolak, ya itu terjadi disaat istriku hamil muda dan salah satu ngidamnya adalah, "kang coba kumis dan jenggotnya jangan dicukur, permintaan utun nich"... Tanpa banyak komentar segera dilaksanakan, ternyata keren juga meskipun terasa ada yang aneh awalnya. Apalagi pas makin tebal, terkadang selesai makan kue ada remah yang mampir di kumis tanpa ketahuan.

Ternyata permintaan utun via ibunya berlanjut, "Kang bisa nggak kumis dan jenggotnya disambungin?" Tanpa banyak cakap segera dicoba dan tanpa bantuan obat penumbuh bulu bisa nyambung sendiri, alhamdulillah rejeki anak sholeh atau sholehah. Efek yang paling terlihat katanya makin macho ( hehehe... Ge-er), juga umur terdongkrak jd lebih tua 10 tahun, ya gpp demi permintaan anak dan istri.

Malah agar lebih eksis, berencana membuat organisasi massa bernama 'Kumjebung' yang merupakan singkatan dari 'kumis jenggot nyambung".... Tapi ternyata susah cari anggotanya, agak repot cari temen-temen yang kumis jenggotnya nyambung. Rata-rata kumis dan jenggot ada tapi belum nyambung, atuh entar namanya ormas 'kumje" doang hehehe.

Sorry jadi ngelantur. Yang pasti wajah di cermin atas wastafel masih gagah diusia hampir 38 ini. Sebelum wajah itu pergi dari cermin, sebuah tanya menyeruak, "Nanti klo anakku sudah lahir, dicukur abis nggak yaa?"

Ah sudahlah gimana nanti itu mah, sekarang fokus untuk keselamatan, kesehatan istriku dan sang baby untuk menjalani persalinan yang lancar, aman dan penuh berkah. 

"Sabar menunggu anak sholehah"

@Gajah615020216

Tidak ada komentar:

Posting Komentar