Minggu, 20 November 2016

Cerita SoftSkill...

Source : wowmenariknya_com
Terrr..terr... terrrrrr, nada getar mengusik konsentrasi meeting hari kedua di pulau dewata. Sambil tetap berusaha konsentrasi di acara, mata kanan dan jemari berkolaborasi membuka pesan yang masuk, khawatir memang penting juga.

Kiriman photo di Whatsapps dari staf di kantor terlihat kentara, segera dilihat dan dibaca, "Wow sprin baru, eh surat perintah baru".. Alhamdulillah di Bandung tempatnya berarti nggak jauh-jauh dari sang bayi yg begitu menggemaskan di rumah.

Tapi sedikit otot dahi berkerut karena judulnya adalah untuk ikutan diklat softskill.. Apaan tuh?....

Selintas langsung ngebayangin bahwa ini diklat untuk memberi efek lembut (soft) karena diriku selaku bersikap keras kali ya?.. Ah masa iya, perasaan udah lembut dan baik hati kok. Sayangnya di sprint itu tidak ada keterangan lain. Jadi tidak ada keterangan tambahan. Pikiran aneh terhenti karena meeting masuk sesi tanya jawab dan hitungan angka yang perlu konsentrasi.


Setelah meeting kelar, iseng diskusi dengan mitra yang ikut meeting ini tentang diklat softskill, dan jawabannya lebih aneh lagi, "Mungkin bos males liat pa andri di kantor, jadi disuruh diklat. Lumayan khan 3 hari nggak liat pa Andri".. "Busyet dah eta suudzon meuni begitu" timpal diriku sambil tersenyum kecut penuh instrospeksi, tapi perasaan mah asa nggak mungkin karena bos di kantor begitu baiknya.

Trus ada yang nimpalin juga, "Enak tuh diklat, menunya aja jelas sop kikil".. Alamak ini lebih parah lagi, karena frame berfikirnya bermazhab cocokologi jurusan miripisasi, memang klo didenger selewat kedengarnya ya jadi menu makan siang dan makan malam yang menggiurkan. Apalagi disajikan panas, sambel cengek, sudahlah nasi sebakul bisa tandas hitungan menit.
yummii.. sop kikil.
Jadi males ngebahas lagi ah, takutnya makin jauh pembahasannya. Apalagi meeting di pulau dewata masih ada agenda selanjutnya. Ya sudah pasrah sajah, lagian tetap optimis karena pepatah mengatakan, 'Elmu mah moal beurat mamawa' (Ilmu itu tidak berat bawanya).. Jadi balik ke bandung dan siap-siap diklat yang dimulai di senin pagi.

Senin pagi diawali shalat shubuh berjamaah di AlMuttaqin lanjut pengajian kang Aher. Tak lama kelar langsung meluncur ke tempat diklat di Savoy Homman Hotel. Hari pertama pembukaan dan pembicara kunci belum langsung bahas tetang softskil, tapi ada 2 catatan penting yaitu, pertama, orang yang pintar atau merasa pintar dan dominan dalam berbicara serta biasanya berasal dari lembaga pendidikan terkenal dan terkemuka itu memiliki softskill yang rendah. Kedua, jika kita sudah sering menjadi pembicara atau yang selalu mengatur, mendoktrin dan ceramah, seperti diilustrasikan oleh pa Aher adalah khotib yang biasa khutbah jumat setiap pelaksanaan shalat jumat di berbagai mesjid, maka luangkan waktu untuk menjadi makmum atau sebagai pendengar supaya tidak jadi "Fir'aun Kecil".

Halah, makin penasaran dengan materi diklatnya niih. Terima kasih pa bos yang sudah menugaskan diriku untuk ikut pelatihan ini.

Jreeeeeng.. Ternyata diklat softskill kereeeen.

Baru tau bahwa beberapa hal yang pernah dan sedang dilakukan itu ada ilmunya dan ada namanya. Juga nambah berbagai pengetahuan tentang softskill yang berbasic jiwa dan mental pribadi.

Memang pelaksanaan role play dan tahapan materi disetting dengan penuh keceriaan dan keakraban tetapi makna tentang konten diklat meresap dan termaknai secara menyeluruh.

Ternyata secara formal latihan hardskill yang sangat banyak dan merupakan salah satu prasarat untuk menduduki jabatan. Hardskill secara harfiah adalah pengetahuan dan keahlian teknis berkaitan dengan tugas dan pokok serta fungsi masing-masing. Dari mulai diklat penjenjangan, diklat teknis kemampuan di bidang keuangan, perencanaan, pengadaan barang & jasa serta bejibun diklat-diklat lainnya.

Sementara softskill adalah keahlian khusus yang mejadikan kemampuan hardskill menjadi optimal.

Contoh softskill apa?..

Kejujuran atau integritas
Disiplin
Kesabaran
Kemampuan adaptasi
Kemampuan komunikasi
Ketekunan
Pantang menyerah
Mau mendengar orang lain
Tabah
Pandai mengelola emosi
Kemampuan kerjasama
Teliti
.... dan sebagainya

Eta geuning softskill teh.. Dan terus terang saja memang secara formal baru sekarang ikutan diklatnya. Beberapa kesempatan yang lalu sering ikut juga outbound yang salah satu sesinya adalah team building, itupun disadari atauh tidak mengasah softskill tetapi memang tidak disebutkan kaitan softskill ini.

Pikiranpun melayang ke masa lalu disaat ikut pendidikan terintegrasi di asrama. Berbagai tekanan dan aturan memberi peluang untuk membentuk salahsatu softskill yang sangat berguna di saat berkarier dalam pekerjaan serta berkarier dalam kehidupan pribadi yaitu sebagai pemimpin.. Yup minimal memimpin diri sendiri. Yaitu Disiplin, sabar dan mudah beradaptasi.

Sekarang setelah berpuluh tahun meninggalkan bangku pendidikan, bertemu lagi dengan acara pelatihan secara formal yang menyenangkan. Penuh keakraban dan kebersamaan.

Makasih Pa Gub, Badan Diklat, bosku di kantor dan Anugerah Consluting selalu partner pelaksana diklat... Kalian luar biasa.

Waktu diklat hari kedua dan ketiga terasa bermakna. Dengan peserta terbatas hanya 25 orang. Interaksi dan komunikasi intens tercipta. Mentor yang bisa membawa suasana, rekan peserta yang juga membuat sering tertawa maka waktupun terasa begitu cepat berlalu melewati masa hingga. Akhirnya ditutup dan harus berpisah jua.

Permainan, aneka soal dan juga berbagai metode telah mengingatkan kembali dan memberi kesadaran baru bahwa softskill itu sangat berharga dan harus dipelihara. Karena tidak hanya bicara tentang fungsi pribadi tetapi juga interaksi dengan sesama manusia, baik dengan atasan, sesama dan bawahan. Lebih pasti lagi adalah tata hubungan kita dengan Allah Subhanahu Wataala, bahwa segala tindakan, kejadian dan kenyataan yang ada adalah sebuah takdir yang harus diyakini dan manusia mendapat nilai pahala dari niat dan usaha untuk melakukan yang terbaik demi bekal di kehidupan yang sebenarnya di alam akhirat nanti yang kekal tak berujung.

Sebenernya masih banyak kata yang ingin terjalin sempurna bercerita tentang ini semua. Tetapi tidak semua harus tertuang disini, biarlah menjadi bersemi dalam fikir dan bertumbuh dalam jiwa membentuk mindset positif sehingga terkristal menjadi perbuatan yang penuh kebaikan.

Selamat berhari minggu..

Wassalam

@andriekw_G615201116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar