Senin, 25 Juli 2016

PNS bahagia

“Hebat dia, sudah kerja mantep sebagai pns, jabatan eselon juga dapet nyambi juga jadi dosen di perguruan tinggi swasta ternama. Atau pak Z selain sebagai pns juga memiliki beberapa usaha yang menjanjikan, pasti berlimpah tuh penghasilan”, Begitulah suara hati pagi ini, sementara berkaca pada diri hanya seorang pns, titik. Lamunan berlanjut dengan mengira-ngira penghasilan rekan-rekan pns lain atau malah staf baru yang baru beberapa tahun diangkat pns sekarang begitu sukses dalam karier dan kehidupan pribadinya. Ada cengkeraman rasa minder menelikung dalam sanubari, “Ah sayah mah jalani aja seperti ini...” sambil tertunduk sedih.

Belum lagi kalau melihat, rekan pns lain yang terlihat begitu ceria dan bahagia. Ke kantor dengan mobil keluaran baru, smartphone yang kinclong dan rumahnya yang megah. Betapa penyakit sirik dan dengki itu begitu mudah tumbuh dan diawali dengan suudzon. Padahal mungkin saja itu bisa dimiliki karena memang sudah kaya sebelumnya, atau mendapatkan warisan atau bisa juga pinjam uang ke bank dan pintar mengatur strategi untuk memanfaatkannya termasuk memiliki usaha yang memang menguntungkan. Tapi bisa juga memang maksain supaya keliatan punya. Masalahnya adalah kenapa kita mikirin kekayaan orang lain?.....

Sementara dibelahan waktu yang berbeda, berjuta orang mendamba menjadi seorang pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara (ASN) sekarang. Berjuang dengan bersungguh hati dan tidak sedikit yang terjebak iming-iming oknum dengan alibi mempermudah proses menjadi pns yang berujung hanyalah sebuah modus penipuan yang memanfaatkaan keinginan seseorang untuk merebut satu posisi masuk pns. Termasuk tidak sedikit yang sudah bekerja di sektor swastapun masih mengadu peruntungan untuk mencoba ikut testing jika ada lowongan menjadi pegawai di pemerintahan.

Cara yang terbaik adalah bersyukur dan bersyukur..... dengan apa yang sudah kita dapatkan yang hakikatnya hanya dititipkan sementara oleh Allah Subhanahu Wataala. Jika memang kita sulit untuk lulus tes masuk pns, mungkin memang bukan takdir kita disana. Ada jalan lain ada usaha lain yang menunggu kita untuk bergerak tekun dan bekerja keras, disana ada rejeki berlimpah yang menanti kita. Begitupun jika sudah menjadi pns tetapi kok liat yang lain lebih sukses, segera beristigfar karena menjadi pns itu penuh perjuangan. Sekarang belajar bersyukur, belajar memaknai tugas fungsi sebagai pns. Karena belum tentu apa yang kita lihat dari kehidupan pns lain yang kita anggap sukses adalah benar-benar sukses.

Kita jalani pekerjaan dengan ikhlas dan jadikan niat serta action bahwa apa yang kita kerjakan dalam kepe-en-esan ini adalah bagian dari ibadah kita kepada Sang Maha Pencipta. Dengan bersyukur kita akan bahagia.... cobian geura.

Gdb-dpn22-250616

Tidak ada komentar:

Posting Komentar