Sabtu, 10 November 2012

Menjaga Jiwa

http://tulisandila.wordpress.com

Semerbak wangi bunga setaman berpagut dengan melati suci menemani angin dini hari yang mengalun berirama menyusuri ribuan pusara yang terdiam di tengah keremangan. Derap langkah pasukan ditingkahi oleh langkah kaki kesendirian yang bergegas menapak tanjakan batu dalam kekhusukan. Tidak lupa memberikan tanda hormat seiring raga memasuki wilayah peristirahatan terakhir sang pahlawan kusuma bangsa.

Seiring waktu berjalan yang memeluk tengah malam yang cerah nan sendu ini, lampu penerangan pun dimatikan serta terompet penghormatan melengking memecah kesunyian membelah langit tuk membuka dan melancarkan doa yang terpanjat serta nuansa perenungan bagi raga kehidupan dalam barisan kesunyian nan panjang dan beraneka kepentingan.

Penghormatan telah dikumandangkan, hening ciptapun mengalun menyusuri selisik malam dan menyesaki lorong waktu kemegahan melenggang dalam hamparan jiwa kepahlawanan heroisme dan cinta tanah air di bumi cikutra yang terpaku menjadi saksi bisu dan menjadi garda terakhir tempat bersemayam jiwa yang tenang, para pahlawan kusuma bangsa.

Langkah berat terasa menggelayut dikala kaki melangkah meninggalkan semua pengorbanan mereka, karena semangat jiwa kepahlawanan sekarang menjadi tanggungjawab kita untuk diwujudkan dalam kehidupan senyatanya dalam desah nafas pengabdian dan sorotan mata kepedulian serta uluran tangan keihklasan dalam membantu sesama anak bangsa serta menuai bijih kebajikan dimanapun dan kapanpun demi tegaknya kehormatan bangsa dan Negara di masa yang akan datang.


(TMP Cikutra, 10 Nopember 2012 Pukul 00.07 wib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar